Selasa, 16 April 2013

Cara menyikapi Kolesterol

Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol

Ada yang bilang bahwa seiring dengan semakin baik tingkat ekonomi maka kesempatan untuk makan enak pun semakin besar. Makan enak dapat diartikan dengan makan makanan yang rasanya enak. Tapi istilah makanan enak di kota-kota besar ternyata berupa makanan yang gurih, gorengan, berlemak, serta minim serat.
Semua orang pasti suka makan enak. Namun, jangan sampai kebablasan karena berbahaya bagi kesehatan. Kolesterol yang banyak dikandung makanan enak tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit akibat gangguan pembuluh darah melalui proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang disebut dengan aterosklerosis.
Agus (39) baru menyadari bahwa dirinya menderita hiper-kolesterol, istilah untuk kadar kolesterol dalam darah tinggi, setelah memeriksakan darahnya ke laboratorium. Hasil laboratorium menunjukkan angka 249 mg/dL yang termasuk kadar kolesterol tinggi. Ia tidak menyangka di usianya yang relatif masih muda sudah menderita hiper-kolesterol.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa hiperkolesterol merupakan faktor risiko penyebab kematian di usia muda. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian di usia muda.
Padahal hiperkolesterol atau hiperlipidemia termasuk faktor risiko utama penyakit gangguan pembuluh darah seperti PJK yang dapat diubah. Jangan tunggu penyakit datang tapi lakukanlah cara untuk memperbaikinya. Tidak cukup cara biasa untuk mengatasi hiperkolesterol, diperlukan cara cerdas untuk menyikapi kolesterol.
Untuk itu, mari kita simak penjelasan berikut ini:
  1. Kolesterol, Termasuk Keluarga Lemak
  2. Lemak Jahat (LDL) vs Lemak Baik (HDL)
  3. Aterosklerosis dan Efek Buruknya
  4. Apakah Kadar Kolesterol Saya Normal?
  5. Kolesterol Harus Dikontrol
  6. Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol
  7. Pengobatan Hiperkolesterol
  8. Profil dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK sebagai narasumber

Kolesterol, Termasuk Keluarga Lemak

Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.
Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).
Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Lemak Jahat (LDL) vs Lemak Baik (HDL)

dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK dari Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, menjelaskan, "Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida."
Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.
LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.

Aterosklerosis dan Efek Buruknya

Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima.
"LDL disebut lemak jahat karena memiliki kecenderungan melekat di dinding pembuluh darah sehingga dapat menyempitkan pembuluh darah. LDL ini bisa melekat karena mengalami oksidasi atau dirusak oleh radikal bebas," kata dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK.
LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL-teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dpat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima.
Disamping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag. Sementara itu LDL-teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa.
Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.
Keadaan ini akan semakin memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk ke lapisan intima dan kemudian akan membelah-belah diri sehingga jumlahnya semakin banyak.
Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh darah (plak kolesterol) membuat saluran pembuluh darah menjadi sempit sehingga aliran darah kurang lancar.
Plak kolesterol pada dinding pembuluh darah bersifat rapuh dan mudah pecah, meninggalkan "luka" pada dinding pembuluh darah yang dapat mengaktifkan pembentukan bekuan darah.
Karena pembuluh darah sudah mengalami penyempitan dan pengerasan oleh plak kolesterol, maka bekuan darah ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total. Kondisi ini disebut dengan aterosklerosis.
Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan lengan serta tungkai.
Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.

Apakah Kadar Kolesterol Saya Normal?

Sangat penting untuk mengetahui apakah kadar kolesterol darah kita normal atau tidak. Mungkinkah ada gejala yang bisa dijadikan tanda bahwa kadar kolesterol kita sudah tinggi?
"Sebagian besar hiperkolesterol tidak menimbulkan gejala, itu repotnya," ujar dr. Samuel Oetoro. Kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang, sehingga gejala yang timbul adalah gejala kurang oksigen seperti sakit kepala, pegal-pegal.
"Namun, banyak yang tanpa gejala, makanya sering check up minimal 1 tahun sekali," saran dr. Samuel Oetoro. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui hiperkolesterol sedini mungkin sehingga dapat mencegah penyakit yang diakibatkan.
Pembuluh darah yang terganggu paling sering menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Tapi, tidak hanya kedua penyakit mematikan tersebut, ternyata pembuluh darah yang terganggu juga dapat menyebabkan impotensi.
Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan darah di laboratorium kesehatan. Hasilnya akan dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar kolesterol sehingga dapat ditentukan golongannya.
Tabel Klasifikasi LDL dan HDL Kolesterol, Total Kolesterol dan Trigliserida
LDL ("Kolesterol jahat")
Kurang dari 100 Optimal
100-129 Mendekati optimal
130-159 Batas normal tertinggi
160-189 Tinggi
Lebih dari 190 Sangat tinggi
HDL ("Kolesterol Baik")
Kurang dari 40 Rendah
Lebih dari 60 Tinggi
Total cholesterol (TC)
Kurang dari 200 Yang diperlukan
200-239 Batas normal tertinggi
Lebih dari 240 Tinggi
Trigliserida (TGA)
Kurang dari 150 Normal
150-199 Batas normal tertinggi
200-499 Tinggi
Sama atau lebih dari 500 Sangat tinggi

Kolesterol Harus Dikontrol

dr Samuel Oetoro menegaskan bahwa, "kadar kolesterol harus dikontrol, kadar total kolesterol jangan lewat ambang standar yaitu 200 mg/dL, kadar trigliserida (TGA) kurang dari 150 mg/dL, kadar HDL harus tinggi yaitu lebih dari 50 mg/dL, dan kadar LDL jangan lebih dari 100mg/dL."
"Agar total kolesterol, LDL, TGA terkontrol, lakukan pengaturan makanan dan melakukan aktivitas," saran dr Samuel Oetoro. Pengaturan makan ini beperan dalam membatasi jumlah kolesterol yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh dapat menghasilkan kolesterol yang diperlukan di dalam tubuh yaitu oleh organ hati.
Dalam mengatur makan, hindari makanan yang mengandung kolesterol yaitu minyak dan lemak hewan, antara lain daging sapi/kambing/babi, kulit ayam, jerohan, otak, hati ayam, cumi, udang, kerang, kepiting, kuning telur. Kolesterol bebeda dengan TGA. Sumber TGA antara lain gorengan, santan, asam lemak trans, margarine, butter.
"Agar hidup tidak dirusak oleh lemak kita harus menjaga asupan makan agar jangan berlebihan. Diet yang bagus agar terkontrol adalah rendah lemak jelek tapi tinggi lemak yang baik," tambah dr. Samuel Oetoro.
Untuk mengetahui apakah kolesterol kita terkontrol perlu dilakukan pemeriksaan kolesterol secara berkala. Kadar kolesterol hanya dapat diketahui secara akurat melalui pemeriksaan kolesterol darah. Anda bisa langsung datang ke laboratorium kesehatan terdekat yang memiliki paket pemeriksaan kolesterol lengkap. Hasilnya pun dapat dikonsultasikan dengan dokter ahli.
Namun, jika Anda tidak sempat ke laboratorium, Anda bisa menggunakan alat cholesterol-meter yang dapat langsung memeriksa kadar kolesterol dalam darah. Bentuk dan fungsinya pun mirip dengan glucose-meter pada diabetisi. Hanya saja cholesterol-meter ini mengukur kolesterol dalam darah bukan glukosa.

Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol

"Cara cerdas menyikapi kolesterol adalah dengan mengubah pola hidup," ujar dr. Samuel Oetoro. Lakukan pola hidup segar dan bugar yang terdiri dari 4S yaitu makan sehat, berpikir sehat, istirahat sehat dan aktivitas sehat.
Makan sehat dapat diartikan dengan menghindari makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol, hindari alkohol dan konsumsi gula yang berlebihan. Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak mufa (mono-unsaturated fatty acid) dan pufa (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.
Minyak atau lemak nabati (lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan) masih dapat Anda konsumsi asal tidak berlebihan, sebab lemak nabati tidak mengandung kolesterol dan sedikit kadar lemak jenuhnya (saturated fat).
Senyawa lemak yang banyak terdapat dalam lemak nabati adalah lemak tak jenuh (unsaturated fat) yang tidak menaikkan kadar kolesterol darah, bahkan menurut beberapa laporan penelitian dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.
"Makan lemak yang baik seperti asam lemak omega-3, omega-6 dan omega-9," ujar dr. Samuel Oetoro. Asam lemak omega-3 terdapat pada ikan laut dalam seperti ikan salmon, ikan tuna, asam lemak omega-6 terdapat pada minyak jagung dan minyak kedelai, sedangkan asam lemak omega-9 terdapat pada alpukat, minyak zaitun dan canola oil.
"Tapi minyak tersebut bukan untuk menggoreng. Banyak orang keliru dengan dibuat menggoreng. Padahal jika digoreng akan menjadi lemak yang jelek. Sebaiknya diminum atau sebagai dressing salad," tambah dr. Samuel Oetoro.
Faktor yang berperan membantu terjadinya aterosklerosis adalah radikal bebas. Tapi jangan khawatir, radikal bebas dapat ditangkal dengan antioksidan yang banyak terkandung dalam buah-buahan seperti jeruk, strawberry dan anggur, juga sayuran terutama yang berwarna merah seperti tomat dan wortel.
Dalam berpikir sehat, diperlukan pengelolaan stress dengan baik. Jika anda hidup dan bekerja di kota besar, bisa dipastikan sangat sukar untuk bebas stress. Namun, Anda bisa mengelola stress Anda dengan baik, sehingga justru dapat memacu kreativitas dan semangat Anda. Akhirnya peningkatan derajat kehidupan dan kesehatan Anda.
Berolah-raga secara teratur sudah dibuktikan pula dapat menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Olahraga membantu membakar kolesterol/lemak dalam tubuh menjadi energi.

Pengobatan Hiperkolesterol

"Dalam menangani hiperkolesterol, terlebih dahulu melakukan pengaturan makan (diet) dan olahraga. Obat untuk hiperkolesterol baru diperlukan bila setelah 1-2 bulan mengatur makan dan olahraga tidak mengalami perbaikan," ungkap dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK.
Obat hiperkolesterol yang beredar di Indonesia dibagi menjadi lima, antara lain Asam Fibrat, Resin, Penghambat HMGCoa reduktase, Asam nikotinat dan Ezetimibe.
Obat yang termasuk golongan asam fibrat adalah Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate. Gemfibrozil sangat efektif dalam menurunkan trigliserid plasma. Gemfibrozil meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga bersihan partikel kaya trigliserid meningkat. Kadar kolesterol HDL juga meningkat pada pemberian Gemfibrozil.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
Obat antihiperlipidemik yang termasuk golongan resin adalah Kolestiramin (Chlolestyramine). Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
Penghambat HMGCoa reduktase antara lain Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin. Golongan ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
Asam nikotinat (nicotinic acid) atau Niasin / vitamin B3 yang larut air. Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah. Sedangkan Ezetimibe dapat menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
Dalam memilih obat yang tepat diantara banyaknya obat untuk menurunkan kolesterol, sebaiknya Anda memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan membantu Anda menurunkan kolesterol dengan memilih obat yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda.
Jadi jangan takut pada kolesterol. Jika kadar kolesterol Anda sudah terlanjur agak tinggi, Anda perlu secara serius memperhatikan hal-hal di atas dan menghindari faktor-faktor yang dapat memperburuk kesehatan Anda. Selamat mencoba cara cerdas menyikapi kolesterol dan mari kita sikapi kolesterol dengan cerdas sekarang juga..!!

Tidak ada komentar: