Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol
Ada yang bilang bahwa seiring dengan semakin
baik tingkat ekonomi maka kesempatan untuk makan enak
pun semakin besar. Makan enak dapat diartikan dengan makan
makanan yang rasanya enak. Tapi istilah makanan enak di
kota-kota besar ternyata berupa makanan yang gurih, gorengan,
berlemak, serta minim serat.
Semua orang pasti suka makan enak. Namun,
jangan sampai kebablasan karena berbahaya bagi kesehatan. Kolesterol yang banyak dikandung makanan enak
tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit akibat gangguan
pembuluh darah melalui proses penyempitan dan
penyumbatan pembuluh darah yang disebut dengan aterosklerosis.
Agus (39) baru menyadari bahwa dirinya
menderita hiper-kolesterol, istilah untuk
kadar kolesterol dalam darah tinggi, setelah memeriksakan
darahnya ke laboratorium. Hasil laboratorium menunjukkan
angka 249 mg/dL yang termasuk kadar kolesterol tinggi.
Ia tidak menyangka di usianya yang relatif masih muda
sudah menderita hiper-kolesterol.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa hiperkolesterol merupakan faktor risiko penyebab kematian di usia muda.
Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002,
tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol
atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian di usia muda.
Padahal hiperkolesterol atau hiperlipidemia termasuk faktor risiko
utama penyakit gangguan pembuluh darah seperti PJK yang
dapat diubah. Jangan tunggu penyakit datang tapi
lakukanlah cara untuk memperbaikinya. Tidak cukup
cara biasa untuk mengatasi hiperkolesterol, diperlukan
cara cerdas untuk menyikapi kolesterol.
Untuk itu, mari kita simak penjelasan berikut
ini:
- Kolesterol, Termasuk Keluarga Lemak
- Lemak Jahat (LDL) vs Lemak Baik (HDL)
- Aterosklerosis dan Efek Buruknya
- Apakah Kadar Kolesterol Saya Normal?
- Kolesterol Harus Dikontrol
- Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol
- Pengobatan Hiperkolesterol
- Profil dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK sebagai narasumber
Kolesterol, Termasuk Keluarga Lemak
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu
komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan
salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh
kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein,
vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi
yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai
salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya
kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel
dalam tubuh.
Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan
hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut,
secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah
yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena
asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan
yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).
Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan
akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan
suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan
atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan
cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Lemak Jahat (LDL) vs Lemak Baik (HDL)
dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK dari Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta, menjelaskan, "Kolesterol adalah suatu jenis lemak
yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida."
Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein
yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang
memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain
agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali
oleh lipoprotein yang disebut HDL (High
Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati
yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam
kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.
LDL mengandung lebih banyak lemak daripada
HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein
utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena
dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh
darah.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai
lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan
kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan
mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama
yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL
ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai
kepadatan tinggi sehingga lebih berat.
Aterosklerosis dan Efek Buruknya
Kolesterol yang berlebihan dalam darah
akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh
darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh
darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding
pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima.
"LDL disebut lemak jahat karena memiliki
kecenderungan melekat di dinding pembuluh darah sehingga
dapat menyempitkan pembuluh darah. LDL ini bisa melekat
karena mengalami oksidasi atau dirusak oleh radikal bebas,"
kata dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK.
LDL yang telah menyusup ke dalam intima
akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk
LDL yang teroksidasi. LDL-teroksidasi akan memacu terbentuknya
zat yang dpat melekatkan dan menarik monosit (salah satu
jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk
ke dalam intima.
Disamping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan
zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam
intima menjadi makrofag. Sementara itu LDL-teroksidasi
akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi
sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa.
Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan
membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga
membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen
pembuluh darah.
Keadaan ini akan semakin memburuk karena
LDL akan teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel
otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media)
untuk masuk ke lapisan intima dan kemudian akan membelah-belah
diri sehingga jumlahnya semakin banyak.
Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh
darah (plak kolesterol) membuat saluran pembuluh darah
menjadi sempit sehingga aliran darah kurang lancar.
Plak kolesterol pada dinding pembuluh darah
bersifat rapuh dan mudah pecah, meninggalkan "luka" pada
dinding pembuluh darah yang dapat mengaktifkan pembentukan
bekuan darah.
Karena pembuluh darah sudah mengalami penyempitan
dan pengerasan oleh plak kolesterol, maka bekuan darah
ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total. Kondisi
ini disebut dengan aterosklerosis.
Aterosklerosis bisa terjadi pada
arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan
lengan serta tungkai.
Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri
yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi
stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung
(arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.
Apakah Kadar Kolesterol Saya Normal?
Sangat penting untuk mengetahui apakah
kadar kolesterol darah kita normal atau tidak. Mungkinkah
ada gejala yang bisa dijadikan tanda bahwa kadar kolesterol
kita sudah tinggi?
"Sebagian besar hiperkolesterol tidak menimbulkan
gejala, itu repotnya," ujar dr. Samuel Oetoro. Kadar kolesterol
yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga
oksigen menjadi kurang, sehingga gejala yang timbul adalah
gejala kurang oksigen seperti sakit kepala, pegal-pegal.
"Namun, banyak yang tanpa gejala, makanya
sering check up minimal 1 tahun sekali," saran dr. Samuel
Oetoro. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui hiperkolesterol
sedini mungkin sehingga dapat mencegah penyakit yang diakibatkan.
Pembuluh darah yang terganggu paling sering
menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Tapi, tidak hanya
kedua penyakit mematikan tersebut, ternyata pembuluh darah
yang terganggu juga dapat menyebabkan impotensi.
Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui
dengan melakukan pemeriksaan darah di laboratorium kesehatan.
Hasilnya akan dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar
kolesterol sehingga dapat ditentukan golongannya.
Tabel Klasifikasi LDL dan HDL Kolesterol,
Total Kolesterol dan Trigliserida
LDL ("Kolesterol jahat") |
Kurang dari 100 |
Optimal |
100-129 |
Mendekati optimal |
130-159 |
Batas normal tertinggi |
160-189 |
Tinggi |
Lebih dari 190 |
Sangat tinggi |
HDL ("Kolesterol Baik") |
Kurang dari 40 |
Rendah |
Lebih dari 60 |
Tinggi |
Total cholesterol (TC) |
Kurang dari 200 |
Yang diperlukan |
200-239 |
Batas normal tertinggi |
Lebih dari 240 |
Tinggi |
Trigliserida (TGA) |
Kurang dari 150 |
Normal |
150-199 |
Batas normal tertinggi |
200-499 |
Tinggi |
Sama atau lebih dari 500 |
Sangat tinggi |
Kolesterol Harus Dikontrol
dr Samuel Oetoro menegaskan bahwa, "kadar
kolesterol harus dikontrol, kadar total kolesterol jangan
lewat ambang standar yaitu 200 mg/dL, kadar trigliserida
(TGA) kurang dari 150 mg/dL, kadar HDL harus tinggi yaitu
lebih dari 50 mg/dL, dan kadar LDL jangan lebih dari 100mg/dL."
"Agar total kolesterol, LDL, TGA
terkontrol, lakukan pengaturan makanan dan melakukan aktivitas," saran dr Samuel Oetoro. Pengaturan makan ini beperan dalam
membatasi jumlah kolesterol yang masuk ke dalam tubuh.
Tubuh dapat menghasilkan kolesterol yang diperlukan di
dalam tubuh yaitu oleh organ hati.
Dalam mengatur makan, hindari makanan yang
mengandung kolesterol yaitu minyak dan lemak hewan, antara
lain daging sapi/kambing/babi, kulit ayam, jerohan, otak,
hati ayam, cumi, udang, kerang, kepiting, kuning telur.
Kolesterol bebeda dengan TGA. Sumber TGA antara lain gorengan,
santan, asam lemak trans, margarine, butter.
"Agar hidup tidak dirusak oleh lemak kita
harus menjaga asupan makan agar jangan berlebihan. Diet
yang bagus agar terkontrol adalah rendah lemak jelek tapi
tinggi lemak yang baik," tambah dr. Samuel Oetoro.
Untuk mengetahui apakah kolesterol kita
terkontrol perlu dilakukan pemeriksaan kolesterol secara
berkala. Kadar kolesterol hanya dapat diketahui secara
akurat melalui pemeriksaan kolesterol darah. Anda bisa
langsung datang ke laboratorium kesehatan terdekat yang
memiliki paket pemeriksaan kolesterol lengkap. Hasilnya
pun dapat dikonsultasikan dengan dokter ahli.
Namun, jika Anda tidak sempat ke laboratorium,
Anda bisa menggunakan alat cholesterol-meter yang
dapat langsung memeriksa kadar kolesterol dalam darah.
Bentuk dan fungsinya pun mirip dengan glucose-meter pada diabetisi. Hanya saja cholesterol-meter ini mengukur kolesterol dalam darah bukan glukosa.
Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol
"Cara cerdas menyikapi kolesterol
adalah dengan mengubah pola hidup," ujar dr.
Samuel Oetoro. Lakukan pola hidup segar dan bugar
yang terdiri dari 4S yaitu makan sehat, berpikir sehat,
istirahat sehat dan aktivitas sehat.
Makan sehat dapat diartikan dengan menghindari
makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol, hindari
alkohol dan konsumsi gula yang berlebihan. Makanlah makanan
tinggi serat, gunakan minyak mufa (mono-unsaturated
fatty acid) dan pufa (poly-unsaturated fatty
acid), suplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan
dan pertahankan berat badan ideal.
Minyak atau lemak nabati (lemak yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan) masih dapat Anda konsumsi asal tidak
berlebihan, sebab lemak nabati tidak mengandung kolesterol
dan sedikit kadar lemak jenuhnya (saturated fat).
Senyawa lemak yang banyak terdapat dalam
lemak nabati adalah lemak tak jenuh (unsaturated fat) yang tidak menaikkan kadar kolesterol darah, bahkan menurut
beberapa laporan penelitian dapat menurunkan kadar kolesterol
LDL.
"Makan lemak yang baik seperti asam lemak
omega-3, omega-6 dan omega-9," ujar dr. Samuel Oetoro.
Asam lemak omega-3 terdapat pada ikan laut dalam seperti
ikan salmon, ikan tuna, asam lemak omega-6 terdapat pada
minyak jagung dan minyak kedelai, sedangkan asam lemak
omega-9 terdapat pada alpukat, minyak zaitun dan canola
oil.
"Tapi minyak tersebut bukan untuk
menggoreng. Banyak orang keliru dengan dibuat menggoreng.
Padahal jika digoreng akan menjadi lemak yang jelek. Sebaiknya
diminum atau sebagai dressing salad," tambah
dr. Samuel Oetoro.
Faktor yang berperan membantu terjadinya
aterosklerosis adalah radikal bebas. Tapi jangan khawatir,
radikal bebas dapat ditangkal dengan antioksidan yang
banyak terkandung dalam buah-buahan seperti jeruk, strawberry
dan anggur, juga sayuran terutama yang berwarna merah
seperti tomat dan wortel.
Dalam berpikir sehat, diperlukan pengelolaan
stress dengan baik. Jika anda hidup dan bekerja di kota
besar, bisa dipastikan sangat sukar untuk bebas stress.
Namun, Anda bisa mengelola stress Anda dengan baik, sehingga
justru dapat memacu kreativitas dan semangat Anda. Akhirnya
peningkatan derajat kehidupan dan kesehatan Anda.
Pengobatan Hiperkolesterol
"Dalam menangani hiperkolesterol,
terlebih dahulu melakukan pengaturan makan (diet) dan
olahraga. Obat untuk hiperkolesterol baru diperlukan bila
setelah 1-2 bulan mengatur makan dan olahraga tidak mengalami
perbaikan," ungkap dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK.
Obat hiperkolesterol yang beredar di Indonesia
dibagi menjadi lima, antara lain Asam Fibrat, Resin, Penghambat
HMGCoa reduktase, Asam nikotinat dan Ezetimibe.
Obat yang termasuk golongan asam fibrat
adalah Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate. Gemfibrozil
sangat efektif dalam menurunkan trigliserid plasma. Gemfibrozil
meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga bersihan
partikel kaya trigliserid meningkat. Kadar kolesterol
HDL juga meningkat pada pemberian Gemfibrozil.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan
kadar HDL. LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan
resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi arteri
atas penumpukkan itu.
Obat antihiperlipidemik yang termasuk golongan
resin adalah Kolestiramin (Chlolestyramine). Obat antihiperlidemik
ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
Penghambat HMGCoa reduktase antara lain
Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin.
Golongan ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan
kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada
di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul
kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat
mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari
aliran darah.
Asam nikotinat (nicotinic acid)
atau Niasin / vitamin B3 yang larut air. Dengan dosis
besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan
HDL atau kolesterol baik dalam darah. Sedangkan Ezetimibe
dapat menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan
HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
Dalam memilih obat yang tepat diantara
banyaknya obat untuk menurunkan kolesterol, sebaiknya
Anda memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan membantu Anda menurunkan kolesterol dengan
memilih obat yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan
Anda.
Jadi jangan takut pada kolesterol.
Jika kadar kolesterol Anda sudah terlanjur agak tinggi,
Anda perlu secara serius memperhatikan hal-hal di atas
dan menghindari faktor-faktor yang dapat memperburuk kesehatan
Anda. Selamat mencoba cara cerdas menyikapi kolesterol
dan mari kita sikapi kolesterol dengan cerdas sekarang
juga..!!